Imbuhan dalam Bahasa Indonesia terdiri atas awalan, sisipan, akhiran, dan gabungan. Penulisan imbuhan tersebut dilakukan dengan cara merangkaikannya dengan kata yang dilekatinya. Dengan kata lain, penulisan imbuhan disatukan degan kata yang mengikutinya.
Jika diperhatikan contoh kata imbuhan (bentuk terikat) pada tabel, terlihat bahwa cara penulisan imbuhan yang melekat pada kata (kata dasar atau kata majemuk) dan frasa disatukan. Namun, bila dasarnya berawal dengan huruf kapital, maka antara keduanya harus diberi tanda hubung (-) sebagai penyatunya seperti kata Indonesia dan kata imbuhan non.
Perhatikan tabel penulisan contoh kata imbuhan berikut ini!
Imbuhan
|
Bentuk Dasar
|
Bentuk Berimbuhan
|
Ber-
|
sidang
|
bersidang
|
-em-
|
getar
|
gemetar
|
-an
|
anggar
|
anggaran
|
Pe(N)-an
|
bangun
|
pembangunan
|
Per-an
|
tanggung jawab
|
pertanggungjawaban
|
Ke-an
|
Tidak adil
|
ketidakadilan
|
a-
|
moral
|
amoral
|
Swa-
|
daya
|
swadaya
|
Is-
|
pancasila
|
pancasilais
|
tuna
|
karya
|
tunakarya
|
non
|
pribumi
|
nonpribumi
|
non
|
Indonesia
|
Non-Indonesia
|
Jika diperhatikan contoh kata imbuhan (bentuk terikat) pada tabel, terlihat bahwa cara penulisan imbuhan yang melekat pada kata (kata dasar atau kata majemuk) dan frasa disatukan. Namun, bila dasarnya berawal dengan huruf kapital, maka antara keduanya harus diberi tanda hubung (-) sebagai penyatunya seperti kata Indonesia dan kata imbuhan non.